ABSTRAK
Kejahatan dan hukuman tetap menjadi perhatian utama dalam sistem peradilan Tiongkok, namun sedikit yang diketahui tentang bagaimana reformasi transparansi membentuk pengambilan keputusan peradilan di tingkat pengadilan setempat. Studi ini meneliti efek pengawasan publik dalam hukuman pidana di satu pengadilan tingkat dasar melalui teori fokus perhatian. Mengacu pada kumpulan data lengkap baru dari putusan yang dijatuhkan dari tahun 2012–2017 dan wawancara dengan delapan hakim dari berbagai pengadilan, analisis tersebut mengungkapkan bahwa persyaratan transparansi memicu berbagai respons adaptif dalam cara hakim menilai fokus perhatian. Putusan pasca-reformasi umumnya lebih panjang, terutama dalam kasus yang melibatkan kejahatan serius, yang menunjukkan artikulasi penilaian yang lebih menyeluruh. Hasil menunjukkan pengurangan lamanya hukuman setelah mengendalikan karakteristik kasus, yang menunjukkan transparansi memoderasi cara hakim menyeimbangkan perhatian hukuman terhadap proporsionalitas dan pembelaan. Sementara implementasi awal reformasi meningkatkan konsistensi hukuman, efek standardisasi berkurang seiring berjalannya waktu, yang mengungkapkan tantangan kelembagaan dalam mempertahankan perubahan yang didorong oleh transparansi. Temuan kualitatif menyoroti variasi dalam respons reformasi, dengan hakim di kota-kota tingkat pertama dan mereka yang memiliki latar belakang profesional yang lebih kuat melaporkan perubahan yang tidak terlalu dramatis dibandingkan dengan rekan-rekan dari latar belakang lain. Temuan ini memajukan pemahaman tentang bagaimana mekanisme visibilitas memengaruhi pengambilan keputusan peradilan dan menawarkan wawasan untuk reformasi kebijakan yang bertujuan menyalurkan kebijaksanaan melalui langkah-langkah transparansi.