Satire Versus Ilegal: Isu Kebijakan Terkait Pembuatan Deepfake Menggunakan Teknologi AI

Satire Versus Ilegal: Isu Kebijakan Terkait Pembuatan Deepfake Menggunakan Teknologi AI

ABSTRAK
Munculnya teknologi deepfake, yang menggunakan kecerdasan buatan untuk membuat video atau gambar hiper-realistis dengan melapiskan wajah satu orang ke tubuh orang lain, menghadirkan tantangan hukum, etika, dan sosial yang signifikan. Studi ini mengeksplorasi persepsi publik tentang deepfake, dengan fokus pada legalitas dan implikasi etikanya. Peserta mengevaluasi berbagai skenario yang berbeda dalam tujuan (terlarang atau satir) dan profil publik target (misalnya, selebritas, politisi, warga negara biasa). Hasil penelitian mengungkapkan pandangan yang umumnya negatif terhadap deepfake, dengan deepfake ilegal kurang dapat diterima daripada yang satir dan yang melibatkan warga negara biasa dianggap paling tidak diizinkan. Hukuman bagi pembuat deepfake ilegal lebih keras, terutama ketika bahaya yang dirasakan dan niat untuk menyakiti merupakan faktor yang signifikan. Hasilnya menyoroti pentingnya mengembangkan kerangka hukum tentang pembuatan deepfake, serta kemungkinan implikasi praktis dalam bidang psikologi forensik.

You May Also Like

About the Author: lilrawkersapp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *