Menjelajahi Pengaruh Kompleksitas Pelaporan Akuntansi terhadap Pengungkapan ESG

Menjelajahi Pengaruh Kompleksitas Pelaporan Akuntansi terhadap Pengungkapan ESG

ABSTRAK
Studi ini menyelidiki dampak kompleksitas pelaporan akuntansi terhadap kualitas pengungkapan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), dengan memeriksa komponen individual pelaporan ESG dan skor ESG keseluruhan. Dengan menggunakan sampel 5146 observasi perusahaan-tahun dari perusahaan-perusahaan yang berbasis di AS antara tahun 2012 dan 2021, studi ini menemukan dampak negatif yang signifikan dari kompleksitas pelaporan akuntansi terhadap pengungkapan lingkungan dan ESG keseluruhan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan struktur pelaporan keuangan yang kompleks mungkin lebih cenderung membatasi pengungkapan terkait keberlanjutan mereka, baik karena keterbatasan sumber daya, kebijaksanaan manajerial, atau kesulitan mengintegrasikan data ESG dalam kerangka pelaporan yang sudah rumit. Studi ini juga menemukan efek negatif yang lebih lemah dan hanya sedikit signifikan dari kompleksitas akuntansi terhadap pengungkapan sosial dan tata kelola, yang menunjukkan bahwa dimensi-dimensi ini mungkin kurang rentan terhadap tantangan yang ditimbulkan oleh pelaporan keuangan yang kompleks. Temuan-temuan tersebut dianalisis melalui lensa gabungan teori keagenan dan teori manipulasi informasi (IMT). Kerangka kerja pelaporan keuangan yang kompleks menciptakan kondisi yang mendukung penyajian informasi ESG secara selektif, karena pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya sering kali tidak memiliki kapasitas untuk memverifikasi setiap titik data. Dari sudut pandang teori keagenan, manajer sudah memiliki pengetahuan yang lebih mendalam tentang operasi perusahaan, dan sistem akuntansi yang rumit semakin memperluas keleluasaan mereka dalam memutuskan detail mana yang akan disorot atau disembunyikan, sehingga membatasi kemampuan pihak luar untuk mengevaluasi kinerja keberlanjutan yang sebenarnya. Sementara itu, teori manipulasi informasi menekankan bagaimana kompleksitas tersebut memungkinkan manajer untuk membentuk pengungkapan dengan cara yang memperkuat hasil yang menguntungkan sekaligus mengaburkan hasil yang kurang mengesankan. Akibatnya, kompleksitas pelaporan meningkatkan asimetri informasi dan meningkatkan biaya pemantauan, sehingga mempersulit pengungkapan data penting terkait ESG dan mengurangi transparansi dan kredibilitas pelaporan keberlanjutan. Implikasi praktis menggarisbawahi perlunya perusahaan untuk mengatasi tantangan transparansi yang ditimbulkan oleh struktur pelaporan yang kompleks dengan mengadopsi kerangka kerja pelaporan ESG standar yang memastikan keterbandingan dan kejelasan yang lebih besar. Temuan ini juga menyoroti pentingnya bagi pembuat kebijakan dan regulator untuk mempertimbangkan peran kompleksitas pelaporan keuangan saat merancang pedoman pelaporan keberlanjutan.

You May Also Like

About the Author: lilrawkersapp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *