ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan mengapa umat manusia tidak akan punah karena perang pada milenium saat ini dengan memperkirakan jumlah kematian yang disebabkan oleh perang. Metodologi ini menggunakan model peramalan empat langkah berdasarkan analisis wavelet untuk memperkirakan estimasi kematian akibat perang dari tahun 2025 hingga 3000. Basis data ini dibangun dari estimasi jumlah korban tewas dari 193 perang yang diidentifikasi sepanjang sejarah dari tahun 549  SM hingga 2024 dengan total 456.078.636 korban selama 2574 tahun. Estimasi ini menghasilkan prakiraan jumlah korban tewas akibat perang dan dibandingkan dengan proyeksi populasi global. Temuan tersebut mengindikasikan bahwa, secara keseluruhan, antara tahun 2025 dan 3000, persentase korban tewas akibat perang dari populasi dunia tidak akan pernah melebihi 0,016% (tertinggi pada tahun 2071) versus 0,977% (tertinggi dalam sejarah perang pada tahun 755–758 dengan pemberontakan An Lushan di Tiongkok) tetapi korban tewas akan mencapai rata-rata 843.882 korban per tahun di tahun-tahun mendatang (antara tahun 2025 dan 3000 selama 976 tahun), 4,7 kali lebih besar dari rata-rata tahunan 177.186 pada tahun-tahun terakhir dari 549  SM hingga 2024, mencapai titik tertinggi 1.957.513 pada tahun 2238 versus titik tertinggi historis 12.047.636 pada tahun 1939. Selama milenium ketiga, estimasi tahunan tidak akan melebihi 2 juta kematian per tahun. Setelah mencapai 1.871.680 kematian pada tahun 2483, trennya akan menurun menjadi 660.809 pada tahun 3000. Jika dibandingkan dengan 976 tahun ke depan (2025–3000) dan 976 tahun terakhir (1049–2024), jumlah korban yang terakumulasi akan tetap 2,5 kali lebih besar, yakni 952.366.769 korban di masa mendatang dibandingkan dengan 370.232.054 korban di masa lalu.