ABSTRAK
Teori keselarasan peran menunjukkan bahwa bias sosial terhadap pemimpin perempuan sering muncul karena stereotip. Apakah bias ini menyebabkan fluktuasi yang lebih besar dalam denda lingkungan bagi perusahaan yang dipimpin oleh CEO perempuan? Untuk menjawab ini, studi kami meneliti apakah perusahaan dengan CEO perempuan mengalami fluktuasi yang lebih besar dalam denda lingkungan dibandingkan dengan rekan-rekan industri mereka. Dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan publik Tiongkok antara tahun 2009 dan 2023 dan menerapkan model efek tetap, temuannya adalah sebagai berikut: Pertama, perusahaan dengan CEO perempuan mengalami fluktuasi yang lebih besar dalam denda lingkungan. Kedua, CEO perempuan dengan pengalaman luar negeri atau latar belakang di lembaga keuangan cenderung mengurangi efek positif ini. Ketiga, diskriminasi gender, nilai-nilai budaya Konfusianisme, dan ekspektasi lingkungan publik merupakan pendorong utama dari efek positif ini, sementara tata kelola perusahaan tidak memiliki dampak yang signifikan. Terakhir, jumlah anggota dewan perempuan yang lebih banyak dan tingkat perlakuan tidak setara yang lebih rendah yang dihadapi oleh CEO perempuan dikaitkan dengan fluktuasi yang lebih besar dalam denda lingkungan bagi perusahaan-perusahaan yang sedang berjuang atau memiliki kinerja lingkungan yang kuat. Studi ini menyediakan bukti empiris yang kaya untuk literatur tentang anggota dewan perempuan dan menawarkan wawasan teoritis baru untuk memajukan pengembangan direktur perempuan dan tata kelola lingkungan yang substantif di negara berkembang seperti China.