
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperkaya wacana ilmiah tentang pembangunan berkelanjutan dengan menyajikan temuan empiris yang ditujukan untuk mengurangi aktivitas penipuan yang terkait dengan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Sebagai fokus penelitian, kami meneliti pengaruh perilaku ramah lingkungan karyawan dan kapabilitas ramah lingkungan terhadap penipuan CSR, dengan kecocokan orang-organisasi sebagai faktor mediasi. Untuk menangani masalah tersebut, kuesioner diberikan kepada delapan perusahaan pertambangan yang beroperasi di Indonesia, yang berlokasi di Provinsi Jawa Timur. Temuan tersebut menunjukkan bahwa kecocokan orang-organisasi (PO) memiliki efek negatif yang signifikan terhadap penipuan tanggung jawab sosial perusahaan (CSRF), sementara perilaku ramah lingkungan karyawan (EGB) dan kapabilitas ramah lingkungan (GC) memengaruhi kecocokan PO secara positif. Lebih jauh, EGB dan GC berinteraksi untuk memperkuat kecocokan PO, yang pada gilirannya memediasi hubungan parsial mereka dengan CSRF. Hasil tersebut juga mendukung efek moderasi yang dimediasi, yang menunjukkan bahwa pengaruh gabungan EGB dan GC secara tidak langsung memengaruhi CSRF melalui kecocokan PO. Namun, faktor demografi (usia, pendidikan, jenis kelamin, dan masa kerja) tidak memengaruhi CSRF secara signifikan, dan jalur alternatif tidak memberikan wawasan signifikan tambahan di luar model utama. Implikasi teoritis dan praktis dibahas.