Pola suksesi mikroba untuk estimasi interval postmortem pada bangkai tikus yang membusuk: Sebuah studi perbandingan antara asfiksia mekanis dan syok hemoragik

Pola suksesi mikroba untuk estimasi interval postmortem pada bangkai tikus yang membusuk: Sebuah studi perbandingan antara asfiksia mekanis dan syok hemoragik

Abstrak
Memperkirakan interval postmortem (PMI) sangat penting dalam ilmu forensik. Studi terkini menunjukkan pola suksesi komunitas mikroba sebagai alat yang menjanjikan untuk inferensi PMI. Studi ini meneliti bagaimana penyebab kematian, khususnya asfiksia mekanis dan syok hemoragik, memengaruhi suksesi mikroba. Dengan memanfaatkan sekuensing amplikon 16S, studi ini mengkarakterisasi pola suksesi komunitas mikroba di berbagai bagian tubuh (kulit wajah dan jaringan sekum) dan menerapkan regresi hutan acak untuk mengembangkan model inferensi PMI. Hasilnya mengungkapkan perbedaan signifikan dalam proses dekomposisi antara asfiksia mekanis dan syok hemoragik. Menentukan PMI hanya berdasarkan fenomena postmortem terbukti menantang. Komunitas mikroba di kulit wajah dan jaringan sekum—dua bagian tubuh yang berbeda dari mayat yang membusuk dengan penyebab kematian yang sama—menunjukkan variasi yang cukup besar, dan komposisi mikroba dalam jaringan sekum juga berbeda antara kedua penyebab kematian tersebut. Model regresi, berdasarkan data mikrobiota di tingkat keluarga, menunjukkan kinerja terbaik. Secara khusus, delapan famili bakteri, termasuk Enterobacteriaceae dan Corynebacteriaceae, di kulit wajah diidentifikasi sebagai prediktor PMI pada mayat yang membusuk karena asfiksia mekanis, dengan kesalahan absolut rata-rata 2,15 ± 0,85 hari. Sebaliknya, 28 famili bakteri, seperti Lachnospiraceae dan Clostridiales_NA, di jaringan sekum ditemukan dapat memprediksi PMI mayat yang membusuk karena syok hemoragik, dengan kesalahan absolut rata-rata 2,52 ± 0,74 hari. Temuan ini memberikan kumpulan data mikroba yang berharga untuk memajukan studi PMI forensik.

You May Also Like

About the Author: lilrawkersapp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *