
ABSTRAK
Perkenalan
Mengingat tingginya frekuensi dan persistensi pikiran dan perilaku bunuh diri di antara individu dengan gangguan kepribadian ambang (BPD), mengidentifikasi faktor-faktor yang meringankan risiko sangatlah penting. Penanganan terkait bunuh diri (SRC; pengetahuan dan keyakinan dalam menggunakan strategi penanganan internal dan dukungan eksternal untuk mengelola pikiran dan dorongan bunuh diri) bermanfaat untuk manajemen risiko bunuh diri. Namun, SRC belum dikarakterisasi secara longitudinal pada individu yang ingin bunuh diri dengan BPD.
Metode
Sampel klinis yang terdiri dari 98 veteran berisiko tinggi (83% laki-laki; berusia 21–73 tahun [ M = 44,7]) dengan ciri-ciri BPD dinilai dalam empat gelombang selama 1 tahun. Model multilevel mengevaluasi hubungan antarpribadi dan dalam diri SRC dengan kebutuhan interpersonal yang terhalang, gejala depresi, keputusasaan, dan alasan untuk hidup.
Hasil
Hasil penelitian menemukan hubungan yang signifikan ( p < 0,001) antara SRC dan risiko bunuh diri serta faktor perlindungan antara orang dan orang. Heterogenitas dalam orang menyebabkan varians ≥ 50% (varians antar orang ≤ 50%). Hubungan SRC dengan semua hasil dipertahankan ketika mempertimbangkan karakteristik bunuh diri selain SRC antar orang dengan gejala depresi.
Diskusi
Temuan ini menunjukkan bahwa SRC mengikuti fluktuasi risiko bunuh diri dan profil perlindungan dari waktu ke waktu pada veteran dengan ciri-ciri BPD yang bermakna secara klinis, memposisikannya sebagai faktor perlindungan yang menjanjikan untuk pikiran dan perilaku bunuh diri dalam populasi ini.